Hotelieri
submitted May 18, 2010
Categories: In Indonesian
Weekend ini gw kembali nginep di salah satu hotel yang ada di Jakarta. Dan setelah urusan check in beres dan istirahat di kamar, sorenya gw putusin untuk turun ke kolam renang. Tujuannya tentu saja untuk melihat lihat siapa tau ada cowok keren dengan body yang okey sedang berenang di sore hari yang agak mendung ini.
Sayangnya pas gwe tiba di kolam renang hanya ada seorang cowok ajah yang lagi berenang. Sekilas gwe liat cowok ini okey juga. Akhirnya gw duduk di salah satu kursi yang ada ditepi kolam renang sambil baca novel yang gwe bawa. Sebenarnya segh pura pura baca.
Si cowok itu tampaknya sudah selesai berenangnya, dia naik dari kolam dan lalu duduk di kursi disebelah gwe (gw juga sengaja duduk di kursi sebelahnya). Gw sempet ngintip dari balik novel kalo cowok ini tampangnya oke juga dengan body standard nggak kurus en nggak gemuk. Tingginya lumayan degh, sekitar 180cm degh. (yang jelas lebih tinggi dari gwe yang 175cm ini)
“nggak berenang?” tanya cowok itu tiba tiba sambil duduk dan mengeringkan rambutnya dengan handuk.
“nggak bisa berenang saya,” jawab gwe.
“lah, jadi ngapain ke kolam renang ini?” tanyanya lagi.
“mumpung mendung mendung gini en bosen di kamar so mending baca buku dipinggir kolam rasanya enak juga,” jawab gwe.
“oh ya, saya Rafly,” kata Rafly
“Gany,” jawab gw dan kita berjabatan tangan.
“dikamar berapa tinggalnya?” tanya Rafly
“506” jawab gwe.
“ok degh! saya balik dulu ya,” kata Rafly.
Sialan! Cuma segitu ajah! Padahal gwe mengharapkan lebih. Apalagi ngeliat gundukan dibalik celana renangnya itu. benar benar menggairahkan. Akhirnya gw balik ke kamar.
Lagi asyik baca novel, tiba tiba pintu kamar gwe diketuk. Setengah berharap itu Rafly lalu gwe ngintip dari lobang intip dan bener ajah itu Rafly. Hmm! Dia masegh pakai celana renangnya dan t-shirt polo.
Pintu segera gwe buka.
“hai,” sapa gwe lagi. “ada apa?”
“iseng ajah. Boleh masuk en ngobrol,” tanyanya
“Boleh ajah,” kata gwe dan lalu mempersilahkan Rafly masuk.
Begitu pintu tertutup gwe terkejut karena Rafly memeluk gwe dari belakang dan menggesek-gesekan kontolnya yang udah setengah nganceng ke pantat gwe.
“gwe tahu kalo loe homo dari cara loe merhatiin gwe di kolam renang tadi,” bisik Rafly dikuping gwe.
“aa sendiri?” tanya gwe yang sengaja gwe panggil AA karena dari logatnya tampak dia orang sunda dan lebih tua dari gwe.
“gwe top tulen,” jawab Rafly berbisik
“cocok dong a, gwe bottom tulen,” kata gwe.
Lalu gwe berbalik dan langsung mencaplok bibir Rafly. Kami lalu dengan penuh gairah saling bercumbu dan saling memainkan lidah kami. Helai demi helai baju yang kami kenakan mulai terlepas satu persatu.
Diatas ranjang berukuran king size kami lanjutkan pergumulan kami. Rafly terlentang di ranjang dan gwe memuluti kontolnya yang udah nganceng sepanjang 17cm itu.
“yeah suck that cock hmmmm yeeahhhh” desah Rafly saat kontolnya gwe isep.
Kontol Rafly keluar masuk mulut gwe. Kontol terlezat yang pernah gwe isep selama ini. Kepala kontolnya gwe jilat jilat begitu juga sekujur batang kontol itu.
Puas ngisep kontol jantan itu, permainan cinta yang sebenarnya baru kita mulai.
Gwe meminta Rafly untuk duduk di kursi lalu gwe mengangangi menghadap ke arahnya dan dengan perlahan mulai menduduki kontol Rafly.
“anjrit! Lobang loe sempit banget!” kata Rafly saat kontolnya mulai memasuki lobang pantat gwe.
“aa suka?” tanya gwe sambil melingkarkan tangan gwe ke lehernya.
“suka banget” jawab Rafly.
Dan kamipun ngentot dengan penuh gairah
“yeahh fuck me stud!! Hhmmmm yyeaaahhhh! Love that big cock inside me shhhhh mmmhhhhh yyeaaaahhhhhh”
“love your tight ass fuuuuucccckkk! Ride my big cock bitttcchhhhh”
“love riding your big cock stud mmmhhh kiss me now,”
sambil turun naik diatas kontol Rafly gwe mencium bibirnya dan lidah gwe menjelajah ke dalam mulutnya sambil menyuarakan desahan nikmat.
Kita lalu pindah ke ranjang, dan gwe terlungkup sementara Rafly mengembat pantat gwe dari belakang.
“ohh shittt! I’m CUUMMMIIIIIINNNGGGGGG” teriak Rafly bersamaan dengan kontolnya yang menyemburkan pejunya didalam lobang pantat gwe.
Saking banyaknya peju yang keluar itu meleleh keluar pantat gwe.
Rafly lalu menjatuhkan badannya menindih gwe yang masih terlungkup.
“puas a?” tanya gwe
“puas banget dan pengen lagi,” jawab Rafly dengan nafas terengah engah
“waktu masih panjang kok,” kata gwe lagi
Dan sudah dapat ditebak, semalaman suntuk kita ngesex dan Rafly memang pejantan tangguh.
Kritik dan saran : myself22@ymail.com // twitter : @chubb_bott