Pak Abdul dan 5 Pemuda Arab ( part 2)
submitted October 28, 2010
Categories: In Indonesian
Sedikit agak ragu Rasyid masuk ke dalam rumah tersebut.dan ini sudah terbaca oleh Pak Abdul.” Santai aja dek…duduk dulu ya. Bapak bikinin minum dulu”. Beberapa saat setelah dari belakang Pak Abdul membawa semangkok besar yang berisi sirup yang dicampur dengan es batu dan buah nangka dan mangga. Segar sekali rasanya melihat minuman yang disajikan Pak Abdul..tapi anehnya knp dia menyajikan dalam porsi yang banyak seperti itu ya pikirku.Pak abdul juga sudah menukar celana yang dia pakai tadi dengan kain sarung…sepertinya emang udah menjadi kebiasaan orang arab dsitu mengenakan sarung di dalam rumah.Aku yang emang merasa haus dan kepanasan langsung saja menyantap satu cangkir minuman yang disajikan oleh Pak Abdul.Sedang menikmati minuman tersebut tiba tiba kudengar ada yang mengetuk pintu.Pak Abdul yang tadinya duduk menjelepok di lantai tepat disamping kipas angin yang dia hidupkan tadi akhirnya berdiri menghampiri pintu dan ternyata setelah pintu terbuka..kulihat ada 5 pemuda yang tadi kulihat di pinggir jalan. Mereka memberi salam kepada Pak Abdul.dan Pak Abdul pun menyiapkan minuman untuk mereka.sambil melirik kepadaku.” Mereka kuajak minum bersama.kamu ga keberatan kan? Kebetulan mereka tidur di lt 2 rumah ini.bisa dibilang nge kos lah…maklum masih anak anak kuliah “ Rasyid yang dari tadi duduk bengong. Menjadi santai ketika tau kalo mereka ternyata anak kos pak Abdul.Seperti Pak Abdul yang menjelepok di bawah akhirnya aku pindah mendekati pak Abdul dan membiarkan mereka duduk di kursi sofa rumah itu…sambil berbincang bincang saling berkenalan. Akhirnya kami pun tau kalo ternyata Pak Abdul adalah tipe orang yang mudah bergaul. Asalkan saja satu syarat yang harus di patuhi mereka ada tidak boleh merokok di dalam rumah apalagi membawa minuman keras.. Jelaslah bagi Rasyid bahwa yang berada disekitarnya ini adalah orang baik baik.tanpa sengaja Rasyid yang selalu tersenyum menanggapi gurauan mereka melirik kearah selangkangan pemuda itu…tentu saja karena mereka merasa dsana pria semua..pemuda pemuda itu duduk dengan seenaknya…ada yang mengangkat kakinya sebelah,.ada juga yang duduk ngangkang di sofa dan ada juga yang menyilangkan kakinya di atas kursi..hanya satu orang yang duduk di pinggir sofa sambil dengan santai sedikit mengangkat sarungnya sebatas paha dan sesekali mengebut kain sarungnya..mungkin dia masih merasa kepanasan walau pun kipas angin disamping Aku tidak mengerti ketika mereka mulai membicarakan tentang pertandingan bola.karena pada dasarnya aku yang pure gay ini tidak tertarik sama sekali dengan olahraga yang satu itu.jadi aku hanya mendengarkan mereka bercerita saja. Sambil sesekali aku melirik selangkangan mereka yang kadang tersibak ketika mereka dengan santai dan cuek duduk seenaknya.sampai akhirnya aku memperoleh kesempatan ketika salah satu pemuda yang duduk tepat di depanku itu mencoba membetulkan sarungnya dan sambil mengangkang-kan kaki nya lebar2.aku melihat sebatang peler besar yang belum ngaceng sekitar 12 cm dan diameter 4 cm dengan setelah berkenalan tadi aku baru tau kalo pemuda didepanku itu bernama Ryan.Tiba tiba badanku menjadi gerah. Dan aku merasa tegang ketika aku melihat benda keramat itu. Dan tentu saja hal ini tidak disadari oleh Ryan.Pak Abdul pun sepertinya sudah biasa dengan pemandangan yang seperti itu hingga dia berlaku cuek, seolah tidak melihat apa2.Aku merasa mataku seolah terpaku dengan pemandangan di depan mataku.Ryan adalah pemuda berumur sekitar 29 tahun dengan badan bongsor sekitar 180 cm dan beratnya ideal 71 kg. aku lebih muda 2 tahun dari Ryan.tapi badanku tidak jauh beda dengan badan Ryan.Sambil terus menikmati minuman yang dsajikan oleh pak Abdul dan berbincang mengenai bola.sesekali pula pemuda arab yang bernama Sahid yang duduk disebelah Ryan membetulkan sarungnya yang kadang suka melorot…badan Sahid yang memang agak sedikit chubby menyebabkan sarungnya tidak dapat menempel erat di perutnya. Hal ini pula yang menarik perhatianku ketika aku bisa melihat bulu halus yang rimbun di pusarnya dan terus merambat ke pangkal kontolnya.apalagi Fahmi yang merupakan pemuda paling ganteng dsitu. Mungkin bisa dibilang kalo Ryan, pak abdul dan Fahmi dibilang satu keluarga. Karena kemiripan dari wajah dan badan mereka yang bongsor.Fahmi memang menempati sofa yang menyamping dari pintu.yaitu sofa yg memang diperuntukkan untuk satu orang karena duduknya menyamping dari tempatku. Jelas aku tidak bisa melihat jelas. Tetapi fahmi lebih ugal2 lan lagi di banding yang lain.karena dia yang paling suka memegang kepala pelernya dengan memasukkan tangannya sebelah kiri kedalam sarung sedang tangan kanannya memegang gelas yang berisi minuman.entah mengapa dengan cara mengangkangkan kakinya dan menarik sarungnya hingga ke pangkal paha…sesekali dengan deraian canda tawa mereka..tangan fahmi tidak berhenti memuntir dan mengelus kepala pelernya yang menurutku berdiameter sekitar 5 cm dan sama besar dengan batang pelernya yang saat itu belum ngaceng sama sekali dengan panjang 15 cm.tentu saja aku Cuma bisa melihat kepala peler dan batang pelernya yang aduhai itu..tapi kepalaku tidak akan berpaling kalau seandainya Fadli yang duduk di pinggir kursi sambil mengebut2 sarungnya itu tidak berada di dekatku. Kibasan sarung itu tepat kearah wajahku dan itu yang membikin aku merasa terusik dengan bau khas cowok macho yang berasal dari selangkangannya yang tidak menggunakan celana dalam sama sekali itu.Sesekali dapat kulihat kontol Fadli yang bergelantungan dengan panjang sekitar 16 cm karena sepertinya dia setengah ngaceng karena aliran darahnya yang panas akibat sinar matahari di pinggir jalan tadi. Tetapi kepala peler fadli tidak lah sebesar sahid.karena diameternya sekitar 4 cm.Terakhir yang merupakan pemuda yang keliatannya sangat akrab dengan pak Abdul yaitu Dhanil berdiri sambil menikmati minumannya sambil bersandar di dinding rumah.pemuda ini memakai sarung yang tipis sekali hingga terlihat baying bayar pelernya yang blum ngaceng sekitar 15 cm menggelantung di tengah selangkangannya.aku baru menyadari kalau aku saat ini dikelilingi oleh cowok arab yang rata rata ganteng dan berkontol besar.Tentu saja kulihat hanya abdul saja yang didalam sarungnya masih menggunakan boxer yang keliatannya juga sangat tipis dan berbahan dasar katun.walau tidak dapat melihat kontol pak abdul tapi aku masih bisa melihat tonjolan kontolnya yang membesar dibalik selangkangannya.aku berpikir kontol pak abdul tidak akan jauh beda dari mereka berlima…yang pasti akan berkisar diatas 20 cm dengan diameter 5 cm.
Setelah sirup yang dibuat oleh pak Abdul ludes.dengan santai mereka berlima pun pamit ke lantai 2. mereka emang biasa tidur siang kalo dah jam 2 siang begini.ntar sore jam 7 baru deh pada berangkat kuliah.karena mereka kebetulan ambil kuliah malam.sewaktu berjalan melewatiku..kurasakan bau kejantanan mereka sangat kuat di hidungku. Blum lagi dengan fahmi yang kini malah menaikkan sarungnya ke leher sehingga kontolnya kini jelas terlihat olehku ketika dia berjalan melewatiku…rasanya ingin sekali aku menggenggam batang kontolnya dan memasukkannya ke dalam mulutku…tapi itu tak mungkin kulakukan karena aku takut fahmi akan marah kepadaku.