Pak Abdul dan 5 Pemuda Arab ( part 3)
submitted October 28, 2010
Categories: In Indonesian
Karena kulihat sudah sepi dan pak abdul juga sepertinya mau tidur siang.aku mohon pamit dan langsung pulang kerumah.tapi ternyata pak abdul merasa aku tidak betah dirumahnya….dia pun berusaha untuk menahanku “ adek ga suka dsini ya?maaf ya rumah bapak jelek…jadinya adek ga betah ” “ bukan gitu pak. Tapi saya takut ganggu bapak.. kaya nya bapak mau ikutan tidur siang kaya mereka.” Jawabku sekenanya. “ haha. Kok kamu tau ya. Tapi emang bener seh… udah biasa gitu adatnya dsini…. Adek juga bisa ikutan istirahat dsini kok…kebetulan diatas tempatnya cukup luas kok.. lagian pake AC… jadi ga terasa panas kaya di bawah ini….” Dengan tidak enak ati aku pun mengiyakan permintaan pak Abdul…dan aku permisi ke Wc dahulu untuk cuci kaki dan muka ku yang tadi berkeringat sewaktu aku abis jalan2…dan melihat aku yang emang dari tadi berkeringat.pak abdul menyuruhku mandi sebentar sambil memberikan aku sebuah handuk dan satu sarung serta kaos dalam tipis. Aku seh menurut saja soalnya siang itu emang panas minta ampun.setelah masuk kamar mandi yang pintunya hanya terbuat dari selembar triplek yang dilapisi oleh seng seadanya.cukup 7 menit aku di kamar mandi. Dan keluar dengan menggunakan sarung dan baju kaos yang pak Abdul pinjamkan.kulihat pak abdul yang sedang menungguku di anak tangga paling atas dengan mengangkang seperti layaknya seorang pria macho.ia mengisyaratkan aku untuk naik .pada saat itulah aku melihat dari sela celana boxernya..kepala peler pak Abdul mengintip dengan diameter 5 cm.sejenak aku pura2 tidak melihat tapi aku menaiki tangga pelan2..sengaja agar aku bisa lebih lama menikmati pemandangan di depan mataku.pak abdul beranjak berdiri sambil membenarkan letak sarungnya…ternyata di lt 2 itu adalah satu ruangan lebar tanpa sekat apapun dengan 2 buah kasur spring bed ukurang king size yang di rapatkan menjadi satu di tengah ruangan.kulihat ada sebuah TV di depan ranjang tersebut.yang diletakkan disebuah meja kecil. Ac dengan ukuran 1 pk tepat berada diatas TV. Terasa sejuk sekali lt 2 ini. Dan kulayangkan pandanganku pada 5 pemuda yang sedang tiduran berbaris seperti ikan sarden.mereka masih menggunakan sarung yang tentu saja dipakai karena mereka tidak menggunakan celana dalam sama sekali.Pak Abdul mengajakku untuk tiduran di kasur sebelah kanan…ia menambahkan sebuah kasuh spring bed ukuran single dan menyuruhku untuk tiduran.aku meminta bagian paling ujung kasur tapi pak Abdul menyuruhku tidur disamping Fahmi.dan pak Abdul sendiri mengambil posisi yang paling ujung….walaupun aku berbaring disamping pak Abdul dan Fahmi. Tapi aku tidak pernah melepaskan pandanganku dari tangan Fahmi yang masuk ke dalam sarungnya.Aku tau sekali Fahmi punya kebiasaan memegang kepala kontolnya…gat tau mengelus atau memegang doank..tapi kulihat Fahmi tidak pernah melepaskan kepala kontolnya dari genggaman tangannya.dari kelima posisi tidur pemuda itu emang Cuma Fahmi yang paling ugal2 an.dengan menekuk kaki kanannya.dan badannya agak miring kepadaku.tangan kirinya yang berada di dalam sarung mengakibatkan sarung bagian atau itu agak turun kebawah.kulihat perut Fahmi yang walau pun tidak six pack tapi penuh dengan bulu turun hingga ke bawah pusarnya.kulirik kebawah lagi.ternyata tertutup oleh kain sarung yang dikenakannya.Pak Abdul yang berbaring telentang.kurasakan sperti bergerak.ketika kulirik ternyata dia sedang mengangkat kedua kakinya sambil berupaya untuk melepaskan celana boxernya.Keren sekali pikirku.semakin terasa basah celana dalamku oleh cairan precum yangkeluar dari kepala kontolku.sungguh aku terangsang berdekatan dengan cowok cowok yang semuanya adalah tipeku.pada saat pak Abdul mengangkat kakinya itu. Secara otomatis sarungnya melorot kebawah dan ketika celana boxer ditariknya..terlihatlah batang peler pak Abdul yang panjangnya saat itu 16 cm dan kulihat sepertinya saat itu dia blum ngaceng. Batang peler itu setengahnya ditumbuhi bulu bulu halus dan dibawahnya sejumput jembut yang dipotong rapi menebarkan bau khas seorang cowok jantan.terpana aku melihat batang kontol pak abdul.dan tersadar ketika disebelahku kurasakan Fahmi yang sedang menggaruk batang kontolnya sehingga sarung yang dikenakannya melorot lebih jauh.tampak olehku batang kontolnya yang masih 15 cm itu menggelayut di antara selangkangannya.ingin sekali aku menggenggam batang kontol yang belum ngaceng itu.akan tetapi aku takut jika Fahmi marah kepadaku.kucoba memejamkan mataku sambil berusaha menekap kontolnya yang sudah ngaceng 100 persen. Untung aja aku memakai celana dalam.walaupun celana dalam tipe jockstrap dimana pantatku tidak ada satu benang pun yang melindungi sedangkan kontolku hanya disanggah oleh kain 2 jari.sebenarnya kontolku untuk ukuran arab adalah standar sekitar 19 cm dengan diameter 5 cm. tapi aku suka sekali jika dientot oleh pemuda pemuda itu yang belum ngaceng aja kontolnya udah hampir seukuran kontolku yang jika ngaceng berat sekitar 19 cm itu.pura-pura memejamkan mata aku memperhatikan kelakuan Fahmi.Aku senang sekali berada dsamping pemuda itu. Karena aku tau.Cuma dia yang yang paling ugal2 an disbanding yang lainnya.cara tidurnya pun sangat jantan sekali.puas aku memandangi kontolnya…aku mencoba melirik sahid yang berada di samping fahmi, karena Sahid agak chubby.dia tidur telentang dengan memamerkan perutnya. Walau tidak terlalu buncit tapi menimbulkan sensasi yang beda ketika aku memfokuskan pandanganku kepadanya.dari awal emang aku blum pernah melihat kontol Sahid. Tapi aku rasa pasti tidak akan beda dengan yang lainnya.malah mungkin kontol Sahid pasti chubby juga hehe… “ peler gue gatel… padahal udah ga keringatan lagi” tiba-tiba Fahmi berceletuk. “Sarung kamu yang bikin gatel kali “ kata Pak Abdul sambil matanya tetap terpejam. “Buka aja mi.kalo emang ga nyaman “ kata Sahid. Fahmi yang emang rada ga suka bercelana dalam itu akhirya menuruti saran Sahid. “ jangan heran aja kalo gue ngaceng ye..soalnya gue kalo mau tidur pasti ngaceng “ bisik Fahmi ke kupingku. “ Gpp bang Fahmi….. “ jawabku dengan sedikit muka memerah kulihat.Pak Abdul,Sahid, Ryan, Danil dan Fadli pun melakukan hal sama. Entah apakah ini sudah kebiasaan mereka jika tidur tanpa menggunakan celana dan hanya memakai kaos dalam doank…aku pun walau merasa agak malu tapi mengikuti kebiasaan mereka…tapi tetap dengan jockstrap.Walau malu tetapi aku mencoba memejamkan mata.Ada satu yang aneh dari diriku. Mengapa perasaanku merasa nyaman sekali berada didekat mereka..seolah aku merasa mereka menerimaku tanpa beban..Hal ini pula yang aku harus bayar dengan mahal.karena ketika aku melepaskan sarungku.Fahmi yang emang paling gokil. Menanyakan kepada ku sambil berbisik” celana dalam kamu kok bentuknya seksi bgt ya…. Tapi aneh” “ kok aneh? “ jawabku “ kamu ga takut karena bagian pantat kamu terbuka gitu?” “ kok takut? Emang ada apa mi?” kataku lagi. “takut kemasukan kontol haha” sambil ketawa mendesis Fahmi menyelipkan jari tengahnya ke belahan pantatku.. “ sapa takut” jawabku.